Selasa, 22 Juni 2010

PERBEDAAN PERKEMBANGAN EMBRIONIK

PERBEDAAN PERKEMBANGAN EMBRIONIK

  1. Pendahuluan

Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari proses terjadinya, tumbuh dan kembangya bayi sejak terjadinya pembuahan sampai kelahiran.

Pada Zaman Islam ini ilmu Embriologi mengalami kebangkitan kembali. Ahli-ahli kedokteran dan physiologi Islam seperti Ibnu Sina, Ar-Razzi, dll mengembangkan konsep-konsep yang berkembang berasal dari Al-Qur’an.

Menurut Islam embrio berasal dari penyatuan antara sel kelamin laki-laki yang terdapat dalam cairan yang dikeluarkan dari alat kelamin laki-laki (semen/mani) dengan sel kelamin wanita (telur/ovum/ Nutfah/Sulalah min ma’a) yang terdapat cairan wanita (folikel /mani) yang dikeluarkan oleh alat kelamin wanita dan bukan dari darah menstruasi. Lalu embrio ini disimpan di dalam suatu tempat yang kokoh yaitu rahim. Embrio lalu mengalami proses perkembangan menjadi segumpal darah lalu segumpal daging dan kemudian mendapat tambahan tulang belulang yang disertai dengan perkembangan organ-organ tubuh lainnya dan kemudian menjadi bentuk manusia yang sempurna.

Allah SWT berfirman: surat al-‘alaq (QS;1-19)


Ilmu pertumbuhan embrio sejak pembuhan sampai kelahiran disebut juga ilmu mudigah. Cakupan ilmu ini meluas kepada masalah persiapan untuk terjadinya pembuahan serta masalah pembiakan pada umumnya. Bagi hewan yang memiliki tingkat berudu ilmu ini juga mencakup sampai saat berudu itu bermetamorphosis.

Sesungguhnya embriologi berlaku bagi segenap makhluk. Pada botani dikenal juga ilmu ini. Namun dalam bab besar kita ini hanya dipelajari embriologi hewan, dan ditekankan pada vertebrata.1


  1. Rumusan masalah

  1. Pengertian morula, blastula,gastrula.

  2. Organogenesis awal-neurulasi

  3. Table perbandingan morula, blastula,gastrula dan neurolasi


  1. Pembahasan

  1. Pengertian morula, blastula,gastrula.

  1. Morula

Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat, morulasi yaitu proses terbentuknya morula

Pembelahan atau cleavageatau juga disebut segmentasi, terjadi setelah pembuahan. zigot membelah berulang kali sampai terdiri dari berpuluhsel kecil, yang disebut blastomere. Pembelahan bisa meliputi seluruh bagian, bisa pula pada bagian kecil zigot .pada umumnya pembelahan secara mitosis. Meski sewaktu-waktu dapat juga disertai oleh adanya pembelahan intin yang terus menerus tanpa diikuti sitoplasma.


  1. Bidang pembelahan

Bidang yang ditempuh oleh arah pembelahan ketika zigot mengalami mitosis terus menerus menjadi banyak sel disebut bidang pembelahan. Proses pembelahan lihat pada gambar : 2


http://3.bp.blogspot.com/11.jpg

Ada 4 macam pembelahan:

  1. Merdian

  2. Vertical

  3. Ekuator

  4. Latitudinal

  1. Sifat pembelahan

  1. Daerah deutoplasma yang padat (lapisan yolk) sukar dilewati pembelahan. Karena itu pembelahan hanya berlangsung didaerah germinal disc pada telur megalecithal.

  2. Bidang ekuator serat gelendong tiap pembelahan selalu terletak dipertengahan dan tegak lurus pada poros (memanjang) sel induk.

  3. Habis pembelahan kedua sel anak yang terjadi sama besar.

  1. Macam- macam pembelahan

Ada tiga macam pembelahan yaitu:

  1. Holoblastik yaitu pembelahan mengenai seluruh daerah zigot

  2. Meroblastik yaitu pembelahan hanya pada sebagian zigot yakni di daerah germinal disc.

  3. Perantara holo dan meroblastik yaitu pembelahan yang tak seluruhnya mencapai ujung daerah kutub vegetal.

  1. Contoh morula

  1. Morula pada ayam

Pembelahan pertama lewat meridian. Terjadi ketika telur mencapai bagian distal tuba 5 jam setelah pembelahan kedua lewat bidang meridian, tegak lurus pada bidang pembelahan pertama. Pembelahan ketiga lewat bidang-bidang vertical, melintang bidang meridian pertama.

Pembelahan keempat lewat bidang-bidang vertical, melintang bidang pembelahan meridian pembelahan ke dua. Terbentuklah tumpukan sel didaerah germinal disc yang terdiri dari sekittar 8 sel di tengah dan 12 sel dipinggir, sel-sel tengah masih berhubungan dengan yolk di bawah, sedang sel-sel pinggir bagian besar sudah lepas dari yolk kecuali daerah tepi sekali. Pada saat ini telur mencapai uterus, dan sudah di lapis oleh albumen dan shell.

Blastomero ayam disebut juga menempuh tingkat morula, yakni ketika daerah genial disc yang mengalami pembelahan itu membentuk celah dengan yolk dibawahnya

Selanjutnya pembelahan tak teratur dan sukar diikuti. Ada yang lewat bidang meridian, adapula yang lewat bidang vertical.

  1. Morula pada mamalia

Pembelaha lewat bidang latitudinal atau horizontal bagi sel-sel tengah

Dapat dijejaki terbentuknya tingkat 16 sel. Disusul tingkat 32 sel, 60 sel dan 100 sel.

Pada bsaat embryo mmengandung bagfian-bagian

  1. Sel-sel tengah

  2. Celah horizontal

  3. Sel-sel pinggir

  4. Syncytium

Sel-sel tengah akan terus mengalami pembelahan secara mitosis, sampai berjumlah 64 sel terjadi dan terdiri dari 3 lapis.

Celah horizontal disebut juga rongga pembelahan,. Memisahkan sel-sel tengah dari sel-sel germinal disc lain yang tak mengalami pembelahan.

Sel-sel pinggir teletak di pinggir germinal disc. Sel-sel tak seluruhnya terpotong dari yolk di bawah.

Syncyium, menghubungkan daerah sel-sel pinggir dengan yolk dibawah.

Daerah yang mengandung banyak inti ini disebut jaringan periblast. Periblast terdiri dari dua daerah yaitu periblast tengah persi dibawah celah horizontal, dan periblast pinggir didaerah pinggir germinal disc. Jaringan peri bllast berguna untuk menyalurkan bahan makanan dari yolk ke embyo.3

  1. Blastula

Embriyo yang memiliki rongga itu disebut blastula, rongganya disebut blastocoels. Proses pembentukan blastula disebut blastulasi. Blastula merupakan bentuk lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.4

  1. Macam- macam blastula

Melihat pada bentuk dan susunan blastomerenya blastula dibagi atas 3 macam:

  1. Coeloblastula (bentuk bola)

  2. Discoblastula (bentuk cakram)

  3. Stereoblastula (bentuk bola tapi masif)

  1. Daerah bakal pembentuk alat

Daerah bakal pembentuk alat dikenal 5 daerah yaitu:

  1. Balak ectoderm epidermis

  2. Bekal ectoderm saraf

  3. Bakal notochord (terkadang denggan pre-chorda)

  4. Bakal mesoderm

  5. Bakal endoderm (entoderm)

  1. Contoh blastula

  1. Blastula pada amphioxus

Bakal ectoderm dibina oleh sebagian besra oleh apiblast (micromere). Ectioderm sarf berupa sabit dorsal, terletak kebawah dari daerah bakal ectoderm epidermis. Bakal notochord juga berupa sabit di dorsal, terletak di daerah eccctoderm saraf. Bakal mesoderm berupa ssabit dorsal. Bakal endoderm dibina atas lapisan hypoblast (macromere), mengisi daerah terbawah blastula.

  1. Blastula pada Katak

Epiblast akan mengikuti daerah-daerah bakal ectoderm epidermis dan saraf, mesoderm dan notochord. Sedangkan hypoblast akan menjadi daerah bakal endoderm.

Bakal ectoderm epidermis mengisi sebagian besar daerah epiblast berbentuk sabit yang luaus. Bakal ectoderm saraf dan notocrod berbentuk sabit juga , kleduanya berdempet; bakal ectoderm saraf terletak sebelah atas, bakal mesoderm terletak di samping sabit notochord yang nanti akan mmenetukan daerah kiri-kanan embryo. Bakal endoderm mengisi seluruh hypoblast di paling bawah blastula.

  1. Blastula pada Ayam

Epiblast akan menjadi bakal ectoderm, mesoderm, dan notochord. Bakal endoderm bersal dari hypoblast, yang sel-selnya tumbuh dan menyebar kebawah, ke daerah blastocoels.

Bakal ectoerm apidermis mengisi daerah yang bakal jadi anteriaor embryo lapisan epiblast. Bakal ectoderm saraf berupa sabit terletak diposterior ectoderm epidermis. Bakkal notochord dan prechorda di posterior ectoderm saraf. Sedangkan bakal mesoderm di paling posterior lapisan epiblast. Prechorda, berupa lempeng , terletak persis di bakal jadi poros embryo.

  1. Blastula pada Babi

Di daerah animal sel-sel lebih giat membelah, sehingga terjadi penebalan. Di tempat penebalan itu terjadi perpindahan sederetan sel keblastocoel, menjadi lapisan hypoblast. Dengan demikian gumpalan sel dalam menjadi epiblast. Rongga di bawah hypoblast menjadi rongga anchenteron. Epiblast akan menumbuhkan bakal ectoderm, notochord dan mesoderm. Hypoblast menunbuhkan bakal endoderm.seperti halnya ayam.5

Gambar blastula:6


http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=7&language=40&illustrated=1


  1. Gastrula

Pertumbuhan mengiringi tingkat blastula ialah gastrulasi atau penggastrulaan. Pada tingkat ini terjadi proses dinamisasi daerah-daerah bakal pemben\tuk alat pada blastula, diatur dengan dideretkan sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh species bersangkutan. Istilah gastrula berasal dari kata gastru atau gaster (lambung), karena pada tingklat ini terbentuk rongga balkal jadi saluran pencernaan kelak. Rongga gastrula itu disebut gastrocoel atau archenteron.7 Gastrula merupakan bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.

Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya. Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata. Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata.8

  1. Lapis benih

Pada blastula terbentuk dua lapis benih : epiblast (sebagian besar akan jadi ectoderm) dan hypoblast (bakal jadi endoderm). Pada gastrula dua lapis benih itu menjadi tiga lapis : ectoderm(lapis benih luar), endoderm (sebelah dalam), dan mesoderm (di tengah). Lihat pada gambar : 9

http://bio1151.nicerweb.com/Locked/media/ch47/47_14FrogOrganogenesis_CL.jpg&imgrefurl.

  1. Gerakan gastrulasi

Dalam proses gastrulasi atau penggastrulaan di samping terus menerus terjadi pembelahan dan peerbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel di dalam usaha mengatur dan menderetkan mereka sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu ddari species bersangkutan.

Ada 2 kelompok gerakan:

  1. Epiboli

Gerakan melingkup, terjadi di sebelah luar embryo. Berlangsung pada bakal ectoderm epidermis dan saraf. Gerakan yang besar berlangsung menurut poros bakal anterior- posterior tubuh. Sementara bakal mesoderm dan endoderm bergerak, epiboli menyesuaikan diri sehingga ectoderm terus menyelaputi seluruh embryo10. Lihat pada gambar : 11









http://ge-sued.nw.lo-net2.de/gkbio12/.ws_gen/7/Gastrula.gif

  1. Emboli

Gerakan menyusup, terjadi di sebelah dalam embryo. Berlangsung pada daerah- daerah bakal mesoderm, notochord, pre-chorda dan endoderm. Daerah-daerah itu bergerak ke arah blastocoels.


Dibagi atas tujuh macam:

  1. Invaluasi

  1. Evaginasi


  1. Konvergensi

  1. Delaminasi


  1. Invaginasi

  1. Divergensi


  1. Exstensi

Involusigerakan membelok ke dalam. Konvergensi, gerakan menyempit. Invaginasi, gerakan mencekuk dan melipat suatu lapisan. Evaginasi, gerakan menjulur suatu lapisan. Delaminasi, gerakan memisahkan didi sekelompok sel dari kelompok utama atau lapisan asal. Divergensi.gerakan memencar, sebaliknya dari konvergensi. Extensi, gerakan meluas. Ini menyertai gerakan epiboli di sebelah luar, sedangkan extensi gerakan di sebelah dalam embryo.

Sesuai dengan adanya dua macam blastula, maka grastulapun dapat dibedakan aras dua macam, yakni:

  • Grastula bundar

  • Grastula gepeng.

  • Gastrula pada Amphioxus

Epiboli berlangsung pada seluruh bakal ectoderm, sepanjang anterior-posterior tubuh. Mengiringi proses membesar dan melonjongnya embrio.

Terjadi invaginasi hypoblast dibagian median daerah yang berbatasan dengan sabit dorsal, kearah blastocoels. Sampai bertemu dengan epiblas. Sel-sel bertambah banyak sehingga hypoblast memenjang menurut poros embrio. Daerah invaginasi hipoblast itu disebut blastopore. Batas lobang itu disebut bibir. Bibi blastopor dibedakan atas:

  1. Bibir dorsal

  2. Bibir ventral

  3. Bibir lateral

Involusi terjadi pada bakal notochord dari sabit dorsal, sesuai dengan gerakan hipoblas kearah anterior. Sehingga notochord akan terletak di dorso-median dan persis dibawak ectoderm.

Ekstensi berlangsung pada seluruh daerah bakal pembentuk alat. Sehingga keseluruhan embio memanjang dan membesar. Kunver gensi berlangsung pada daerah bakal mesoderm kearah dorso- median blastopore, didaerah bibir lateral. Akhirnya mesoderm menempati kedua sisi bakal notochord yang terletak di bibir dorsal.

  • Gastrula Pada Katak

Epiboli berlangsung pada ectoderm serentak dengan terjadinya berbagai proses emboli, sehingga ectoderm selalu menyelimuti seluruh embriyo.

Invaginasi hypoblast di celah yang terbentuk pada awal proses. Celah itu terletak didorsal yang disebut bibir dorsal blastopore. Bibir ventral terletak disebelah perlawanan . blastopore sendiri berbentuk bundar ditutup sebagian besar oleh yolk plung (sumbat yolk).

Bakal pre-chorda menyertai invaginasi didaerah dorso median bibir dorsal, bergerak kearah bakal enterior embriyo. Diikuti oleh bakal notochord yang bergerak ke posterior kearah bibir dorsal, lalu berinvolusi di daerah dorso median mengikutkan prechorda. Se-sel notochord yang terletak dibibir lateral bergerak pula secara.convergesi menuju bibir dorsal. Notocrod akan terletak didorsal-median persis dibawah bakal ectoderm saraf.

Bakal mesoderm yang terletak dikedua sisi bakal notochord berkonvergensi ke bibir dorsal. Lalu berenovolusi kecelah antara ectoderm dan endoderm di kedua sisi embriyo., dan juga kedaerah ventral.

Sementara proses emboli damn epiboli berlangsung terjadi perpusingan gastrula sekitar 40o di daerah yolk plug menurut arah berlawanan dengan jaru jam, sehingga gumpalan yoik yang banyak, yang terjadi berada di posterior embriyo, menjadi daerah ventral dan bakal perut.

  • Gastrula pada Ayam

Mula mula terjadi penebalan di daerah bakal median embryo di caudal. Penebala itu disebut prunitive sreak (lempeng sederhana). Terbentuk setelah telur 8 jam eram. Prunitive setreak memiliki bagian-bagian berikut:

  1. Primitive groove, berupa bendar

  2. Primitive fold, berupa lekukan (disebut juga primitive ridge)

  3. Primitive pit, lobang dibagian anterior

  4. Primitive knot atau hewnsen’s node, di anterior primitive pit, berupa ujung yang menonjol primitive setreak di anterior.

Bakal mesoderm yang terletak dispora posterior epiblast daerah area ellucida berpindah keposterior, berrkonvergensi darin kedua sisi kegaris median. Dari primitive streak sel-sel epiblast bakal mesoderm itu berinovolus, bergerak ke antara epiblast dan hypoblast, ini menyebar kelateral dan anterior, kedua sisi gari median berdiverrgensi membentuk lapisan mesoderm yang luas. Sementara sel-sel ectoderm saraf bercovergensi kemudian lalu berepiboli sejak hensen’s node ke anterior sepanjang garis median membentuk keeping neural (neural plate).

Primitive streak yang lengkap terbentuk ketika embryo berumur 18 jam eram. Area pellucid dari bentuk bundarakhirnya jadi lonjong.

Proses epiboli berlangsung pula ectodermepidermis, yang berada di luar keping neural, sehingga melingkup ke daerah yolk.

Gastrulasi selesai sekitar 22 jam eram. Pada saat ituseluruh daerah bakal pembentuk alat sudah tersusun di daerah masing- masing. Primitive streak, sebanding dengan perkembangan daerah bakal pembentuk alat ( ketiga lapis benih), mengalami penyusutan secara berangsur, dan bergerak ke caudal embryo. Sisanya membentuk bagian cauda (ekor) embryo.

  • Gastrula Pada Babi

Seperti halnya pada ayam mula – mula terbentuk primitive streak. Primitive strea berasal dari konvergensi epiblast. Hensen’s node terbentuk dari penebalan epiblast, karena sel sel di situ memperbanyak diri lebih cepat.

Primitive streak kemudian memanjang, terus menumbuhkan sel- sel baru.

Dari anterior Hansen’s node sel- sel ectoderm saraf berkonvergensi ke garis median, lalu berepiboli ke anterior membentuk keeping neural. Di posterior Hensen’s node terjadi invaginasi, terbentuk primitive pit.

Dari primitive pit sel- sel bakal prechorda dan notochord berinvolusi dan berdelaminasi, lalu berekstensi ke anterior sepanjang garis median, persis di bawah keeping saraf. Pre- chorda yang semula di posterior akhirnya terletak di anterior notochord.

Daerah cuput( kepala) embryo berbahankan prechorda. Pertumbuhanynya diatur oleh head organizer, bagian depan notochord. Sedamg bagian belakang notochord disebut trunk organizer, mengatur pertumbuhan daerah truncus( badan).

Seperti halnya pada ayam, hypoblast dengan sendirinya jadi endoderm. Di sini hypoblast itu bertemu dengan bagian posterior Hensen’s node.

Sel- sel bakal mesoderm pun berdelaminasi ke anterior, antara hypoblast dan epiblast, sepanjang kedua sisi notochord, membentuk semacam sayap. Ada sel- sel mesoderm yang berpindah ke posterior dan lateral.

Dengan demikian terbentuk dua daerah mesoderm, yatu:

  1. Mesoderm embryonal

  2. Mesoderm extra- embryonal

Yang pertama menumbuhkan mesoderm embryo, sedang yang kedua menumbuhkan jaringan extra- embryonal,yang nanti akan tumbuh menjadi selaput pelindung embryo.

Pada orang mesoderm jaringan extra-embryonal tumbuh dari tropoblast, merupakan lapisan kedua tropoblast itu. Jadi bukan dari primitive streak seperti pada babi.

Primitive streak dapat disamakan dengan blastopore yang tertutup. Pada grastula bundar ( Amphioxus, Rana ) ada blastopore terbuka, dan bibirnya menumbuhkan daerah- daerah bakal pertumbuhan alat. Hensen’s node dapat disamakan dengan bibir dorsal blastopore, yang menumbuhkan pre- chorda dan notochord. Badan primitive streak yabg berada di belakang Hensen’s node itu dapat disamakan dengan bibir ventral dan lateral blastopore, yang menumbuhkan endoderm dan mesoderm.12

  1. Organogenesis awal- neurulasi

Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula. Contohnya :

  1. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.

  2. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.

  3. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo

Organogenesis meliputi tiga jenis perubahan morfogenetik, berupa : pelipatan, pemisahan, dan pengelompokan padat (kondensasi) dari sel-sel embrio yang berkembang.

Organ yang pertama kali terbentuk pada kordata adalah tabung neuron (bumbung neuron / neural tube), dan notokord (notochord / batang skeletal) yang merupakan ciri khas dari embrio kordata.

Neurulasi : proses pembentukan tabung neuron (neural tube) dan notokord pada embrio

Pembentukan nerve chord dimulai dengan sebuah lekukan yang dangkal di bagian dorsal ektoderm yang disebut neural groove yang membunjur sepanjang bidang dorsalis dari arah anterior ke posterior dan meluas pada ujung akhir dari anterior.

Bagian lateral dari neural groove tersebut lebih menonjol dan disebut neural fold. Perkembangan neural groove makin tenggelam dari permukaan embrio dan neural fold saling mendekat sepanjang garis tengah dorsal. Proses ini merupakan invaginasi dari pembentukan neural tube yang kelak akan menjadi otak dan spinal chord.

Neural groove dalam pertumbuhannya terus menurun ke bawah, sedangkan ektoderm pada ujung-ujung neural fold merapat satu dengan yang lainnya dan segera menutup neural groove dan terbentuklah neural tube. Pada tingkat awal, rongga dalam dari neural tube masih berhubungan dengan rongga enteron melalui neurenteric canal yang kelak akan lenyap karena enteron membentuk lubang baru yang menghubungkannya dengan dunia luar, yaitu lubang anus.

Setelah berlangsungnya neurulasi, embriyo memulai reorganisasi membentuk embriyo yang lebih sempurna, melalui tahapan berikut:

    1. Perubahan polaritas, dari kutub animal-vegetal menjadi arah anterior-posterior dari tubuh embriyo.

    2. tiga lapisan germinal (ektoderm, endoderm, mesoderm) mulai menempatkan diri untuk berkembang menjadi jaringan yang akan menjadi organ dewasa (histogenesis).

    3. Ketiga lapisan germinal tersebut saling berinteraksi untuk membentuk organ dari jaringan yang sudah terbentuk (organogenesis).

Dalam organogenesis, dua lapisan germinal dapat bekerjasama membentuk satu organ, misalnya :

  • Alimentary canal dibentuk dari endoderm (lining/pelapis dalam, lapisan sekretori) dan mesoderm (membentuk otot polos dan lapisan bagian luar).

  • Pada saluran pernafasan, otot polos (berasal dari mesoderm), mendapat tambahan pada bagian permukaan yang berkembang dari endoderm.

  • Integumen, tersusun atas epidermis (berasal dari ektoderm) dan dermis (berasal dari mesoderm.

Jadi, mesoderm merupakan lapisan yang sangat penting dalam proses organogenesis, karena dapat “berpadu-paduan” (cooperative asociation) dengan ektoderm dan endoderm.

  1. Table perbandingan morula, blastula,gastrula dan neurolasi


Fase

Blastula

Gastrula

Neurulasi

Amphioxus

Bentuknya bundar

Terjadi invaginasi pada daerah vegetatif embrio

Neural plate berinvaginasi, ectoderm epidermis melipat, hanya ada satu neuropore yaitu anterior

Aves

Bentuknya cakram/gepeng

Terjadi penebalan di daerah bakal median embrio caudal (primitive streak)

Arkenteron dibentuk ketika lipatan lateral menekan dan memisahkan embrio menjauhi kuning telur


Amphibia

Bentuknya bundar

Terbentuknya suatu celah di bawah bidang equator pada daerah kelabu

Notocord terbentuk dari mesoderm dorsal di atas arkenteron

Mamalia

Bentuknya cakram/gepeng

Terbentuknya rongga amnion

Notochord tak mengalami pembumbungan.


  1. Kesimpulan


  • Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.

  • Blastula merupakan bentuk lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan

  • Gastrula merupakan bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh

  • Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula

  • Neurulasi merupakan proses pembentukan tabung neuron (neural tube) dan notokord pada embrio.

  • Terdapat perbedaan bentuk antara morula, blastula, gastrula, dan neurolasi.


  1. Penutup

Demikianlah makalah yang dapat penulis susun. Penulis meyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Tak lupa saran serta kritik kontruktif yang sangat Penulis harapkan demi kebaikan bersama. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah dan kekurangan adalah milik hambanya, dan Hanya kepada Allah SWT kita beribadah dan tempat kita bergantung segalanya.

DAFTAR PUSTAKA


Yatim, Wildan. Embryologi. Tarsito; Bandung. 1994

http://3.bp.blogspot.com/11.jpg

http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=7&language=40&illustrated=1

http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=23&language=40&illustrated=1

http://bio1151.nicerweb.com/Locked/media/ch47/47_14FrogOrganogenesis_CL.jpg&imgrefurl.

http://ge-sued.nw.lo-net2.de/gkbio12/.ws_gen/7/Gastrula.gif


1 Wildan yatim. Embryologi. Tarsito; Bandung. 1994. Hlm 7

2 http://3.bp.blogspot.com/11.jpg

3 Wildan yatim. Ibid. 57-65

4 http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=7&language=40&illustrated=1

5 Wildan yatim.opcit.67-74

6 http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=7&language=40&illustrated=1

7 Wildan yatim. Opcit.

8 http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=23&language=40&illustrated=1

9http://bio1151.nicerweb.com/Locked/media/ch47/47_14FrogOrganogenesis_CL.jpg&imgrefurl.

10 Wildan yatim. Opcit

11 http://ge-sued.nw.lo-net2.de/gkbio12/.ws_gen/7/Gastrula.gif

12 Wildan yatim. Opcit. Hlm 77-89

pengembangan silabus

  • APENGEMBANGAN SILABUS

  • Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

  • Landasan Pengembangan SILABUS?

  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2)

  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20

  • PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 17 Ayat (2)

  • Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI. MTs, MA, dan MAK.

  • PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20

  • Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar

  • Prinsip Pengembangan

  • Ilmiah

  • Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.




  • Relevan

  • Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

  • Sistematis

  • Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

  • Konsisten

  • Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

  • Memadai

  • Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

  • Aktual dan Kontekstual

  • Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

  • Fleksibel

  • Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

  • Menyeluruh

  • Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

  • UNIT WAKTU

  1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

  1. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

  1. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Bagi SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.

  • KOMPONEN SILABUS

  • Standar Kompetensi

  • Kompetensi Dasar

  • Materi Pokok/Pembelajaran

  • Kegiatan Pembelajaran

  • Indikator

  • Penilaian

  • Alokasi Waktu

  • Sumber Belajar

  • LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS

  • Mengkaji dan Menentukan Standar Kompetensi

  • Mengkaji standar kompetensi mata pelajaran

  • dengan memperhatikan hal-hal berikut:

    1. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

    2. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

    3. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.




  • Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar

    1. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam SI;

    2. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

    3. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

  • Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok mempertimbangkan:

  1. potensi peserta didik;

  2. relevansi dengan karakteristik daerah;

  3. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;

  4. kebermanfaatan bagi peserta didik;

  5. struktur keilmuan;

  6. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

  7. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;

  8. alokasi waktu ;

  • Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi.

  • Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

  • Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

  • Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

  • Pengembangan indicator

  • Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua) Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK.

  • Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (Urgensi), kesinambungan (Kontinuitas), kesesuaian (Relevansi) dan Kontekstual

  • Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.

  • Menentukan Jenis Penilaian

  • Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan

  • Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.


      • HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN:

  1. Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan berdasarkan indikator

  1. Menggunakan acuan kriteria

  1. Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan

  1. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut

  1. Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran

  • Menentukan Alokasi Waktu

    • Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.

    • Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

  • Menentukan Sumber Belajar

  • Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

  • Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

  • Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi


CONTOH FORMAT SILABUS

Nama Sekolah:

Mata Pelajaran:

Kelas/Semester:

Standar Kompetensi:

Alokasi waktu:


No

Kompe-tensi Dasar

Materi Pokok/Pembelaja-ran

Kegiatan Pembelaja-ran

Indikator

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar


























CONTOH FORMAT SILABUS

Nama Sekolah:

Mata Pelajaran:

Kelas/Semester:

Standar Kompetensi:

Kompetensi Dasar:

Materi Pokok/Pembelajaran:

Kegiatan Pembelajaran:

Indikator:

Penilaian:

Alokasi Waktu:

Sumber Belajar:

PENGEMBANGAN SILABUS BERKELANJUTAN

Silabus:

  • Dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

  • Dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru

  • Dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.



  • STANDAR KOMPETENSI GURU

  • KOMPETENSI PROFESIONAL

  • Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

  • Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

  • Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

  • KOMPETENSI PAEDAGOGIK

  1. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.

  2. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

  3. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagaipotensi yang dimiliki.

  • Hasil Belajar

  • KOGNITIF

  • Pemahaman Kurikulum

  • Prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum

  • Langkah-langkah penyusunan Rencana pembelajaran

  • SKILL

  • Kemampuan analisis SK dan KD

  • Merumuskan tujuan pembelajaran

  • Memilih dan menata materi ajar

  • Merumuskan Indaikator dan Instrumen Penilaian

  • Mengembangkan kegiatan pembelajaran

  • Melaksanakan Analisis KKM

  • Produk Belajar

  • Silabus

  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  • Analisis KKM

  • Bahan Ajar Analisis Bahan Ajar


EVALUASI BAHAN AJAR

  • Pengertian Bahan Ajar

  • Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

  • Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

      • Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.

      • Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

      • Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

  • Lembar Kegiatan Siswa(student work sheet)

  • Adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

  • Analisis kurikulum

  • Dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian kompetesi yang harus dimiliki oleh siswa.

  • Menyusun peta kebutuhan LKS

  • Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat dilihat. Sekuens LKS ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.

  • Menentukan judul-judul LKS

  • Judul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.

  • Satu KD dapat dijadikan sebagai judul modul apabila kompetensi itu tidak terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu judul LKS.

  • Namun apabila diuraikan menjadi lebih dari 4 MP, maka perlu dipikirkan kembali apakah perlu dipecah misalnya menjadi 2 judul LKS.

  • Komponen kelayakan isi

mencakup:

      1. Kesesuaian dengan SK, KD

      2. Kesesuaian dengan perkembangan anak

      3. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar

      4. Kebenaran substansi materi pembelajaran

      5. Manfaat untuk penambahan wawasan

      6. Kesesuaian dengan nilai moral,dan nilai-nilai sosial

  • Komponen Kebahasaan Mencakup

  • Keterbacaan

  • Kejelasan informasi

  • Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar

  • Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)

  • Komponen Penyajian mencakup

  • Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai

  • Urutan sajian

  • Pemberian motivasi, daya tarik

  • Interaksi (pemberian stimulus dan respond)

  • Kelengkapan informas

  • Komponen Kegrafikan mencakup

  • Penggunaan font; jenis dan ukuran

  • Lay out atau tata letak

  • Ilustrasi, gambar, foto

  • Desain tampilan

  • Pengertian Indikator

  • Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

  • Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah

  • Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian

  • Mekanisme Pengembangan Indikator

  • Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam Standar Kompetensi lulusan

  • Menganalisis materi uji

  • Menganalisis Kebutuhan frekuensi dan Potensi

  • Merumuskan Indikator soal

  • Menganalisis Tingkat Kompetesnsi dalam SKL

  • Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam standar kompetensi lulusan.

  • Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan.















Selasa, 23 Maret 2010

sejarah mikrobiologi

orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia mikro organisme yaitu Antoni van leeukwenhoek (1632-1723).mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan mekroskop.mahkuk-makhluk kecil itu disebut mikroorganisme, mikroba, protista atau jasad renik.